Barcode…Barcode….

Barcode pertama kali dikembangkan pada tahun 1948 oleh tiga orang mahasiswa Drexel Institute of Technology, Jordin Johanson, Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland. Kemudian pada tahun 1949 dipatenkan. Setelah melalui beberapa proses, kemudian barcode digunakan secara komersial. Pada tahun 1970, Universal Grocery Products Identification Code (UGPIC) dibuat oleh Logicon Inc. Selanjutnya digunakan sebagai simbol Universal Product Code (UPC).

Ada metode yang dilakukan dalam percobaan men-decode-kan suatu barcode. Langkah-langkahnya adalah :

  • Perhatikan bahwa barcode terdiri dari garis putih dan hitam

  • Barcode memiliki 4 jenis garis, “1” untuk garis paling tipis, “2” untuk garis yg lebih tebal dari “1”. “3” untuk garis yang lebih tebal lagi, dan kemudian “4” untuk garis yang paling tebal.

  • Di setiap akhir dan awal barcode memiliki nilai 101, karena sama-sama memiliki garis tipis hitam-garis putih-garis tipis hitam. Sedangkan pada tengah-tengah barcode, maka dapat kita temukan rangkaian garis-garis dengan aturan seperti diatas dengan nilai 01010.

Pada angka-angka barcode, terdapat  elemen-elemen yang membangun suatu karakter dari suatu produk. Pada dasarnya, setiap produk di dunia memiliki angka barcode yang unik, dan berbeda dari satu produk dengan produk lainnya. Dibawah ini contoh dari suatu barcode dengan pembagian masing – masing elemen angkanya :

barcode-blog

~ by adityabp on December 3, 2008.

Leave a comment